Sebuah pernikahan berhasil atau gagal salah satu faktor utamanya adalah kemampuan menangani keuangan keluarga. Jika dalam menangani keuangan tidak baik, maka akan memunculkan berbagai macam konflik yang berakhir pada kehancuran sebuah pernikahan. Untuk itu, bagi Anda yang sudah menikah, Anda perlu memperhatikan lima kesalahan utama dalam menangani keuangan keluarga ini.
Gagal mengkomunikasikan dalam keuangan
Kadang sangat sulit bicara tentang masalah keuangan. Hal ini seringkali berkaitan dengan masalah ego, kekurangan, kebencian dan rasa malu yang membungkus pembicaraan sehingga mengakibatkan rasa terluka, rasa tersisihkan dan saling menyembunyikan hutang masing-masing. Kadang dalam awal pernikahan, setiap pembicaraan masalah uang bisa berakhir dengan pertengkaran. Jika Anda ingin menjembatani komunikasi masalah keuangan ini, Anda harus merendahkan hati Anda, dan mengambil inisiatif untuk transparan dalam hal keuangan. Banyaklah belajar masalah keuangan, bacalah buku, ikutilah seminar dan jika diperlukan hubungilah konselor bidang keuangan keluarga.
Tidak bekerjasama dalam mengelola anggaran.
Membuat anggaran yang realistis adalah salah satu kunci untuk penyelesaian masalah keuangan keluarga. Hal ini kedengarannya mudah, namun karena ada karakter dan juga dua gaya hidup yang berbeda hal ini bukanlah sesuatu yang mudah. Jika yang satu suka menabung, satu lagi suka menggunakan uang. Ketika salah satu sangat terorganisir, yang satunya sangat berantakan dalam pencatatan keuangan. Untuk itu, kerjasama yang baik dalam pembuatan anggaran akan sangat membantu masalah keuangan keluarga, yang pastinya hal ini perlu saling bersabar satu sama lain.
Tidak memiliki tabungan untuk hal tak terduga
Salah satu hal yang seringkali terlewatkan dalam pernikahan adalah hal yang tidak terduga. Kita akan cepat belajar betapa mahalnya untuk perbaikan atau mengganti sesuatu. Selain itu, salah satu pengeluaran yang paling besar dan seringkali tak di duga adalah biaya kesehatan. Untuk itu akan bijaksana jika Anda memikirkan untuk asuransi kesehatan.
Untuk biaya yang tak terduga, sebagai pasangan suami istri Anda berdua harus memiliki tabungan yang dapat menutup pengeluaran selama tiga hingga enam bulan ketika tiba-tiba Anda kehilangan pekerjaan Anda. Hal ini sangat penting untuk dilakukan.
Salah dalam membeli rumah
Banyak keluarga muda berpikir untuk cepat-cepat membeli rumah, karena berpikir akan membuang-buang uang jika menyewa. Namun ada hal yang tidak pernah dipikirkan mereka adalah masalah biaya pemeliharaannya, ataupun masalah pembayaran uang muka. Akhirnya sebagai jalan keluar banyak orang menggunakan kredit card untuk membayarnya.
Keputusan ini akan menjadi sebuah kutukan, karena mereka akan terlilit dengan beban cicilan rumah dan juga harus membayar cicilan credit card. Untuk itu pasangan yang akan membeli rumah harus menabung uang dulu untuk membayar uang muka rumah yang biasanya sebesar 25-30 % dari harga rumah, dan pastikan penghasilan Anda bisa menutup biaya cicilan rumah dan juga kebutuhan Anda sehari-hari. Jika Anda melakukan dengan benar maka mencicil rumah bisa menjadi berkat dan bukan kutuk.
Menggunakan uang sebelum Anda mendapatkannya
Saat ini fasilitas pinjaman sangat banyak ditawarkan, hal ini membuat orang mudah tergoda untuk menggunakan uang yang belum mereka dapatkan dengan pemikiran pinjam dulu nanti gajian di bayar. Akhirnya, pada hari gajian, banyak orang hanya menjadi tempat transit uang mereka saja, karena seluruh gajinya untuk membayar berbagai tagihan pinjaman.
Hal ini selain bisa menimbulkan tingkat stress yang tinggi juga bisa berbahaya ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti kehilangan pekerjaan atau sakit. Siapakah yang akan membayar semua tagihan tersebut? Ini akan memicu pertengkaran demi pertengkaran yang seharunya tidak perlu.
Hindarilah berbagai pinjaman yang menggiurkan, dan cukupkalan diri Anda dengan penghasilan yang Anda terima. Mengucap syukurlah dan milikilah komunikasi yang transparan dengan pasangan Anda, jika Anda mengatur anggaran dengan baik bersama pasangan Anda maka pernikahan yang bahagia pasti akan terwujud.
Sumber : christianwomenonline.net